Ternyata tidaklah mudah untuk menjadi seorang penyair. Karena sebelum menjadi seorang penyair, banyak suka duka yang harus dirasa. Salah satu yang berhasil adalah al-ustadz Syarbini , pemenang lomba syair yang digelar oleh Lembaga Iqra' el Khoiriyah tempo hari. Untuk lebih mengenal dan mengetahui lebih lanjut tentang perjalanan sang penyair, marilah kita simak wawancara kru Cakrawala Zahrotun Nafisah dengan al-ustadz Syarbini Muhammad Syaridah di Sholah Tadris Universitar Al-Azhar Kairo.
Bagaimana perasaan anda ketika anda menjuarai perlombaan ini?
sungguh saya tidak menyangka saya akan menjuarai perlombaan ini. Alhamdulillah segala puji bagi-Nya yang telah memberikan nikmat ini. Karena saya sangat beruntung sekali bisa mendapatkan hadiah yang begitu besar dari panitia sendiri. Yang ini semua bisa memacu saya untuk tetap bersemangat dalam mengembangkan bakat saya dalam menulis syair.
Pernahkah anda mengikuti perlombaan sebelumnya? Prestasi apa saja yang anda dapatkan?
Ya, saya sudah sering mengikuti lomba syi'ir yang dari situlah saya mendapatkan banyak berbagai pengalaman indah dalam hidup saya. Pengalaman untuk tetap meningkatkan bahasa maupun kemampuan untuk berimajinasi yang terus mengasah otak. Diantara prestasi yang pernah saya raih yakni juara terbaik karya ilmiah tahun 2001, Penyair muda terbaik di Lembaga Iqra' tahun 2003 serta Qoshidah terbaik di Nadi Turots tahun 2005.
Mengapa anda lebih memilih syair? Kapankah anda mulai mengarang syair?
Syair dalam pandangan saya itu merupakan hal yang unik untuk menjadi suatu karya. Ia bisa menumbuhkan emosional untuk berhalusinasi yang lebih indah. Mempunyai kata-kata yang indah dalam pengkiasannya, serta gaya bahasa yang terpilih di dalamnya mengacu saya untuk membayangkan hal-hal yang lebih indah dan romantis. Meski karya yang saya buat kebanyakan adalah tentang perjuangan Islam di masa-masa Irak, Palestina dan lain sebagainya. Tetapi saya mengibaratkan itu semua dengan kata-kata yang lebih meluluhkan pembaca untuk lebih tahu bagaimana keadaan sebenarnya.
Saya mulai mengarang sejak kecil di bangku sekolah dasar. Karena memang saya suka membaca syair daripada cerpen dan yang lainnya. Tetapi saya mulai mengiikuti berbagai perlombaan sejak di Madrasah Tsanawiyah
Siapakah motivator terbesar anda dalam menelusuri karya ini?
bagi saya motivator terbesar adalah keluarga, terutama paman saya. Karena paman sayalah yang sejak kecil membimbing saya untuk terus lebih meningkatkan karya-karya saya. Meskipun beliau adalah seorang muhandis, tetapi beliau mempunyai bakat untuk mengarang syair yang handal. Tapi yang pasti adalah memotivasi diri sendiri untuk lebih memperbagus karya dan bakat, hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Bagaimana menurut anda tentang syair arab yang ada di Mesir sendiri?
Menurut saya, untuk saat ini ternyata tdak sedikit dari pemuda Mesir sendiri yang menjadi peyair berbakat. Dan karya mereka pun juga tidakdiragukan. Banyak sekali peningkatan yang terjadi dalam dunia syair di negeri ini. Karena meski tidak ada sekolah khusus untuk menyelami dunia syair, tetapi pemuda Mesir bisa eksis dalam dunia penyair. Karena sebenarnya yang dibutuhklan dalam syi'ir adalah kemampuan seseorang dalam mengolah kata dan gaya bahasa arab yang balaghi. Disamping ia harus paham akan ilmu adab dan gramatikal araby.
Apa pesan anda untuk kami para mahasiswa khususnya Indonesia untuk bisa lebih menghasilkan karya yang indah?
Saya hanya berpesan jikalau kalian memiliki suatu bakat maka kembangkanlah ia, jangan pendam ia selama kalian mumpuni untuk terus berkarya darinya. Menjadi penyair tidaklah mudah, tetapi bukanlah hal yang mustahil untuk dikerjakan. Perbanyak membaca dan terus melatih otak dalam mengembangkan seluruh kemampuan dan bakat kalian. Karena dari situlah kalian bisa memotivasi diri untuk tetap lebih maju serta akan menjadi generasi Islam yang handal.(Zay)
-----------
Biografi
Nama :Syarbini Muhammad Syaridah
Tanggal Lahir : 27 Agustus 1976
Alamat : Masakin Tabath – Kairo
Jabatan : Direktur perpustakaan "Risalah Li Turats"
Post a Comment