Sudah menjadi tabiat manusia bahwa ia selalu mengeluh, tamak dan terselubung emosi, tanpa disadari penyakit-penyakit hati mulai bersarang membuat hati kita pekat dan hitam dengan noda-noda yang semakin sulit untuk dihilangkan. Kita selalu lupa untuk mensyukuri hal-hal kecil yang ada di depan mata, orang-orang disekitar kita, lingkungan dimana kita berada bahkan sebaliknya kita menuntut agar Allah memberi apa yang kita minta. Alngkah naifnya dan egoisnya diri ini yang selalu meminta hak tanpa pernah melaksanakan kewajiban kepada-Nya.
Seharusnya kita bersyukur atas semua kesulitan-kesulitan, karena disana terdapat ladang untuk mengembangkan diri. Seharusnya kita bersyukur atas keterbatasan yang ada karena disana terdapat ladang untuk mengembangkan diri.
Seharusnya kita mensyukuri kesalahan-kesalahan yang telah berlalu, karena disana terdapat pelajaran yang sangat berharga. Seharusnya kita bersyukur ketika rasa lelah dan bosan itu datang karena berarti kita telah berbuat sesuatu.
Maka bersyukurlah karena rasa syukur kita bisa mengubah hal negatif menjadi positif. Sesusah apapun jalan jalan yang membentang dihadapan kita pasti ada yang jauh lebih susah. Sesedih apapun keadaan kita, pasti ada yang jauh lebih sedih daripada diri kita. Dan sekaya apapun diri kita, pasti ada yang lebih kaya. Maka rasakanlah cukup yang ada daripada apa yang tiada dan tetaplah meraih apa yang dicita sambil bersyukur apa yang ada... (rml)
Post a Comment