Pameran
buku internasional di Kairo 2013 ( Cairo international book fair 2013 ) kembali
digelar. Ajang tahunan ini merupakan salah satu pameran buku terbesar di dunia.
Diselenggarakan mulai tanggal 24 Januari 2013 hingga 9 Februari 2013. Yang
semula direncanakan hingga tanggal 5 Februari, namun ada penambahan waktu
penyelenggaraan. dan ini merupakan kabar yang menggembirakan bagi segenap
mahasiswa/i Indonesia yang belum sempat mendapatkan buku-buku yang dicarinya.
Ma’radh
Al-qahirah Ad-dauli Lilkitab, dalam istilah bahasa arab. Pameran buku berskala
internasional ini dipusatkan di Cairo International Fair Grounds atau di depan
kuliah At-tib Universitas Al-Azhar, Nashr City. Pameran tahun ini pun terlihat
semarak dan meriah ditandai dengan puluhan
ribu pengunjung setiap harinya.
Pameran
buku international di Kairo merupakan pameran buku terbesar kedua di dunia
setelah pameran buku internasional di
Frankfurt, Jerman. sejumlah perwakilan negara-negara Arab dan beberapa perwakilan
negara Barat hadir dalam pembukaan pameran ini. Tahun lalu saja tercatat Lebih
2 juta pengunjung ikut ambil bagian meramaikan pameran ini. Juga melibatkan
ratusan penerbit besar ditambah hadirnya stand bebarapa negara semisal Saudi
Arabia, Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, Maroko, Irak, Turki, Sudan, dan Jerman.
Pameran
buku ini juga merupakan momen berharga bagi mahasiswa/I asing untuk mencari
buku-buku berkualitas karya ulama-ulama besar. Baik buku klasik (turats’)
maupun kontemporer, namun buku-buku klasik (turats’) menjadi nilai plus
tersendiri bagi mahasiswa/I asing. Ada
perasaan bahagia tersendiri ketika membeli buku-buku klasik tersebut. Hingga
tidak jarang kita melihat para pengunjung dengan tumpukan kitab berjilid-jilid,
bahkan ada yang membawa koper untuk memudahkannya dalam membawa buku-buku hasil
pencariannya.
Namun
ada juga sebagian yang hanya sekedar ingin merasakan meriahnya pameran buku
internasional ini, terutama bagi penduduk asli sini. Ditandai dengan banyaknya
penduduk asli Mesir yang berkunjung dengan membawa anggota keluarganya.
Banyak kesan yang didapat terhadap penyelengaraan pameran buku
internasional kali ini. Bagi Ramadhien; mengunjungi pameran ini rasanya seperti
jatuh cinta. “Mengunjungi pameran buku internasional ini rasanya seperti jatuh
cinta pada pandangan pertama, rasanya tidak ingin berlalu.” Tidak terlalu jauh
beda dengan Zaky Ar-Rasyid; baginya berkunjung ke pameran ini merupakan hobi
tersendiri. “Berkunjung ke pameran ini, bagiku rasanya menjadi hobi baru yang
sulit untuk ditinggalkan.” Itu ditandai dengan tumpukan buku dikamarnya hasil
dari pencariannya beberapa hari ini.
Salah satu hal lagi yang tidak bisa dilewatkan adalah mengabadikan
gambar bersama para pengunjung di pameran buku kali ini. Itu bisa menjadi
dokumentasi berharga tersendiri. Suasana hangat sangat terasa dalam pameran
kali ini, dimana ribuan orang dari berbagai macam negara berlalu lalang,
memburu buku atau sekedar menikmati suasana, hangat canda dan tawa menghiasi
pameran buku internasional kali ini.
Semoga pameran buku kali ini bisa membawa berkah bagi para
pengunjung, terutama untuk menambah semangat dalam menuntut ilmu, dan semoga
kita bisa dipertemukan kembali dalam pameran buku internasional ini tahun
depan.
(Mieftah)
(Mieftah)
Post a Comment