Headlines News :
Home » , » Hidup Sekali, Hiduplah Dengan Perencanaan yang Berarti

Hidup Sekali, Hiduplah Dengan Perencanaan yang Berarti

Written By Cakrawala Magazine on Wednesday, February 27, 2013 | 12:52 AM


Hidup sekali, hiduplah yang berarti. Mungkin inilah filosofi hidup yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, apalagi ketika di dalam pondok pesantren, terutama yang berafiliasi modern. Nasihat pak kyai, ustadz dan ustadzah,  selalu mengarah pada filosofi tersebut. Namun terkadang nasihat hanya tinggal nasihat, bahkan seperti hanya seonggok kalimat bermakna yang tidak diresapi maknanya. Memang sangat disayangkan, padahal makna yang terkandung didalamnya sangat besar. Oleh karena itu  Sengaja penulis mengangkat judul tersebut untuk sama-sama mengingat, meresapi dan mengaplikasikanya dalam kehidupan.

Sebelum itu semua, hendaklah kita bersyukur atas karunia dan rahmat Allah Swt., karena kita termasuk orang-orang yang beruntung yang diberi kesempatan untuk belajar di bumi para Nabi ini. Tidak sedikit teman-teman kita yang belum mendapatkan kesempatan seperti ini.  bersyukur dengan catatan tidak sebatas ucapan, bersyukur harus dengan tindakan dan aksi yang mengarah pada sesuatu yang bermanfaat. Karena ada orang yang hanya bisa bersyukur sebatas ucapan ‘Alhamdulillah’ namun hendaknya kita mampu melatih hati, ucapan dan tindakan untuk bersyukur dengan memberdayakan seluruh potensi yang kita miliki kepada hal-hal yang positif. Inilah bersyukur yang sebenarnya.

Kembali kepada filosofi “hidup sekali, hiduplah yang berarti” filosofi tersebut sebenarnya mengarahkan kita kita kepada suatu perencanaan hidup atau pemetaan hidup ( life mapping ) yang matang.  Bagaimana hidup kita akan berarti, kalau kita tidak punya rencana yang matang? Maka tidak salah jika filosofi tersebut jika diinterpretasikan secara lebih luas bermakna “hidup sekali, hiduplah dengan perencanaan yang berarti” hidup kita hanya sekali dan jikalau tidak diisi dengan perencanaan yang berarti, maka kita termasuk orang-orang yang merugi. Maka dari itu, sebagai mahasiswa/i baru di negeri ini, harus mampu merencanakan dengan matang apa saja yang hendak dicari dan tujuan yang ingin dicapai selama melaksanakan studi di negeri Kinanah ini.

Perencanaan merupakan proses untuk menentukan kemana harus melangkah dan mengindentifikasi segala persyaratan yang dibutuhkan secara efektif dan efisien, sehingga perencanaan sesuai dengan yang diinginkan. Hidup tanpa perencanaan hanya akan membuat kita terombang-ambing kepada ketidakpastian, jika kita berjuang untuk ketidak-pastian. ketika kita gagal, maka pikiran negatiflah yang masuk. Sehingga akan mendorong kita untuk memunculkan opini, sikap dan pilihan-pilihan negatif  dalam bertindak. “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ( Akhirat ); dan bertakwalah kepada Allah, sesunguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”( QS. Al-Hasyr:18 ) dari ayat tersebut jelas bahwa kita dituntut untuk selalu memperhatikan apa yang telah kita perbuat dengan maksud agar tidak menyesal dikemudian hari, tidak lain dengan perencanaan yang matang.

Hidup tanpa perencanaan juga hanya akan membuang-buang waktu dan umur yang kita punya, padahal waktu yang tersedia antara satu dan yang lainnya tidak ada yang berbeda, maka benar sebuah syair arab yang mengatakan “Waktu adalah pedang, jikalau kamu kamu tidak memotongnya maka kamu yang akan terpotong.” Sekedar motivasi, waktu yang kita punya sama dengan waktu yang ada pada al-Imam Ibnu Jharir At-Thabari yang dikisahkan selama 40 tahun beliau menulis setiap hari 40 lembar, sehingga meninggalkan tulisan yang jumlahnya hampir 584.000 lembar. Waktu yang kita punya juga sama dengan Einstein, Imam Syafi’I, Ibnu Hajar al-Ashqolani, dll. Dan sekarang lantas bagaimana kita, peran dan fungsi kita,. Maka, disinilah peran perencanaan hidup sangat penting.

Berikut manfaat perencanaan hidup dari berbagai sumber :
1.      Sebagai panduan dalam membuat keputusan atau bertindak.
2.      Membuat kita tetap fokus dan memiliki target.
3.      Dapat memanfaatkan waktu secara efektif.
4.      Siap untuk hal-hal yang buruk.
5.      Mengurangi resiko dan ketidakpastian.
6.      Sebagai langkah awal menuju kesuksesan.

‘’ Siapa yang gagal dalam berencana, maka dia merencanakan untuk gagal.” Sebuah kata bijak yang patut kita cermati dan resapi bersama. Karena setiap masing-masing manusia diberi kapasitas dan kecenderungan yang berbeda-beda, apalagi  diberi kenyataan bahwa kita hidup hanya sebentar. lantas apakah  kita hanya akan menggunakan usia yang sedikit itu untuk hal-hal yang biasa saja, apakah kita hanya akan mengikuti aliran hidup yang stagnan dan tidak ada peningkatan. Pasti kita tidak ingin seperti itu. Maka, perencanaan hidup yang matanglah yang harus kita buat. Jangan sampai ketika kita sudah gagal berencana, maka kita merencanakan kegagalan.

Dan akhirnya, Setiap orang ingin berhasil, tapi tidak setiap orang bersedia untuk berubah. Ketika kita belum mempunyai perencanaan dalam hidup, buatlah ! buatlah sebuah perencanaan hidup. Ketika berat untuk istiqomah dalam menjalankannya. Jalanilah ! itu adalah sebuah proses. Kenikmatan hidup yang sesungguhnya berada pada proses itu. Ketika gagal dalam perencanaan hidup, bersabarlah ! karena dibalik itu semua Allah sedang merencanakan sesuatu hal yang lebih baik. Selamat merencanakan hidup dan selamat menjalaninya kawan. Kesuksesan sedang menunggu di depan mata.

 Miftah Firdaus 


Share this post :

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. Cakrawala Magazine - All Rights Reserved