Berbicara tentang sejarah, akan ada
banyak hal yang bisa kita gali dan pelajari dibalik itu semua. Oleh sebab itu,
sudah menjadi suatu kewajaran ketika seorang manusia ingin mengetahui lebih
dalam tentang hal-hal yang terjadi di masa lampau. Selain untuk menambah
wawasan, sejarah pula harus menjadi sarana untuk menambah rasa kepercayaan mereka terhadap
makhluk yang diciptakan oleh sang Kholik di muka bumi ini, karena sesungguhnya
apa-apa yang ada di muka bumi ini merupakan ciptaan Allah semata. Dalam
Al-Qur’an Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Tuhan Kamu ialah Allah Yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas
‘arsy untuk mengatur segala urusan.” (QS Yunus : 3 )
Di negeri kinanah ini banyak tempat-tempat bersejarah
yang dapat dikunjungi untuk menambah iman dan taqwa terhadap Allah Swt, dan merupakan
suatu kesyukuran yang teramat besar seyogyanya dapat dirasakan oleh para
mahasiswa Indonesia yang mendapat kesempatan untuk menimba ilmu di negara Mesir
ini, negeri para nabi dan negeri para ulama. Dan yang pasti akan lebih mudah
menggali lebih dalam lagi tentang sejarah perkembangan Islam di negeri ini.
Banyak terdapat makam-makam para ulama yang dapat kita ziarahi, diantaranya
makam Imam Syafi’i, makam Imam Waqi’, makam Ibnu Hajar Al-Atsqolani dan masih
banyak lagi.
Dan merupakan suatu keberkahan yang luar biasa yang dapat kita rasakan, dimana
secara langsung kita dapat mempelajari sejarah perjalanan para ulama islam yang
sampai sekarang masih bisa digali lebih dalam lagi ilmunya melalui buku-buku
yang mereka tinggalkan. Seperti kitab ‘Al-Umm’ karya Imam Syafi’i, atau kitab
‘bulughol marom’ karya Ibnu Hajar Al-Atsqolani.
Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin. Apabila
kita belajar dari sejarah yang ada, telah terbukti bahwa ajaran Islam dapat
diterima bagi setiap lapisan elemen masyarakat. Inilah yang pernah terjadi pada
zaman Rasulullah SAW, sahabat, dan para tabi’in, ketika segala permasalahan
dipecahkan dan diselesaikan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
Saw, maka sejarah yang terjadi tidak lepas dari hikmah-hikmah yang mengirinya
dan hendaknya bisa dijadikan pelajaran bagi umat-umat selanjutnya.
Inilah hikmah dan manfaat yang dapat kita ambil dibalik
sejarah, terutama sejarah perkembangan agama Islam yang dapat langsung kita
pelajari secara luas dan mendalam di negri kinanah ini, dimana berkah ilmu para
ulama’ salaf dan ulama kontemporer dapat
kita rasakan sampai saat ini, karena maju atau mundur nya suatu kaum ditentukan
oleh peranan para ulama yang ada pada setiap negara.
Rasulullah
Saw mengisyaratkan dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru bin
Ash, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak
mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hambanya. Akan tetapi Dia
mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama, sehhingga jika Allah tidak
menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan
orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar
ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Post a Comment