Liburan
adalah waktu yang ditunggu banyak orang, mayoritas menyukainya walaupun tidak
dipungkiri ada yang tidak menyukainya, entah dia menganggap bahwa liburan hanya
menghambur-hamburkan uang saja, namun ini
hanya sebagian kecil saja. Liburan juga
bertujuan untuk merefresh otak, membangkitkan semangat dalam tubuh, sebagai
waktu untuk mengintropeksi diri,
pengembangan
diri, menambah pengalaman dan lain
sebagainya. Dan cara setiap orang dalam memanfaatkan liburan pun berbeda-beda,
ada yang memanfaatkannya dengan
hal-hal positif namun tidak sedikit yang memanfaatkannya dengan hal-hal
negatif.
Liburan
termin pertama universitas
Al-Azhar adalah waktu yang ditunggu-tunggu para mahasiswa/i universitas
Al-Azhar. Setelah menjalani
ujian termin pertama dengan penuh cobaan, baik cobaan fisik ataupun psikis,
ditemani cuaca yang dingin, yang tidak ditemukan di Negara kita, maka ini
menjadi ujian tersendiri bagi mahasiswa/i Indonesia.
Liburan
juga dapat membuat seseorang menemukan nilai-nilai kehidupan yang luhur yang
mungkin belum pernah dikenal, dan menjadi sarana pembelajaran yang berguna untuk
mengembangkan diri menjadi lebih tangguh dari hari ke hari. Apalagi Mesir terkenal sebagai negara yang penuh dengan
peradaban Islam yang begitu menakjubkan sehingga banyak hal yang perlu dikaji
dan dipelajari.
Istilah
peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah “Budaya”,
dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah kebudayaan. Peradaban
juga dapat diartikan sebagai “Seni, adat
istiadat, kebiasaan, kepercayaan, nilai, bahan prilaku dan kebiasaan dalam
tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat”. Dalam sebuah peradaban
pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya
sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem
ekonomi, dan IPTEK.
Apabila
menilik peradaban-peradaban Mesir kuno yang biasanya tumbuh dan berkembang di
daerah-daerah yang dekat dengan sumber kehidupan seperti lembah dan sungai atau
pantai yang lebih di kenal dengan sungai Nil, peradaban Mesir yang terletak di
lembah sungai Nil ini, bagi bangsa Mesir adalah sebagai sumber kehidupan dan pusat
perhubungan antar bangsa, beberapa fakta menyebutkan bahwa Mesir kuno telah
memiliki kebudayaan-kebudayaan yang tinggi diantaranya; pemerintahan, bangsa
Mesir sudah mengenal bentuk pemerintahan kerajaan. Kepercayaan, bangsa
Mesir mempercayai dewa-dewa (polytheisme).
Mereka memuja banyak Dewa, dengan Dewa Ra atau Dewa Matahari sebagai Dewa
tertinggi yang dipuja oleh sebagian besar masyarakat Mesir kuno. Bangunan,
bangunan Mesir dengan kemegahan dan misteri yang terkandung di dalamnya sampai
saat ini masih bisa dinikmati dan membawa kekaguman tersendiri bagi masyarakat
modern terutama pecinta sejarah, seperti piramida dengan bentuk bangunan limas
yang dibangun sejak dinasti ketiga untuk makan Raja-Raja Mesir. Seni
Patung, seni patung yang ditinggalkan oleh bangsa Mesir sangat mengagumkan
berukuran besar-besar, yang mana saat itu belum ada alat-alat atau teknologi
canggih seperti yang dimiliki zaman modern seperti sekarang ini. Seni
Lukis, media lukis yang dipakai bangsa Mesir kuno adalah papyrus,
lukisan memiliki fungsi sebagai upacara pelengkap kematian atau upacara
keagamaan. Bentuk
lukisan bangsa Mesir tidak mempunyai perspektif, posisi manusia semuanya dengan
posisi menyamping. Dan masih banyak lagi peradaban-peradaban Mesir lainnya yang
perlu kita pelajari.
Dengan
adanya waktu liburan ini, hendaknya dapat dimanfaatkan untuk mengkaji
peradaban-peradaban atau kebudayan di Mesir ini, dengan begitu seseorang akan
menjadi lebih paham. Pemanfataan liburan dengan hal-hal yang
positif seperti mengkaji perdaban dan lain sebagainya membuat mahasiswa/i
universitas Al-Azhar mempunyai jiwa intelektualitas yang tinggi. Dan dampak
liburan bagi diri kita sangat besar, tentunya melalui liburan bisa lebih
bersyukur atas nikmat yang di berikan oleh Allah. Baik karena kesempatan
melihat obyek yang dikunjungi maupun bersyukur atas keajaiban tanganNya
menciptakannya. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi: "Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”(Qs. An-Nahl :18).
Dengan waktu liburan, saatnya
kita melihat kehidupan lain di tempat-tempat yang berbeda selama kita masih
diberi umur dan kesempatan, dan mengisinya dengan hal-hal yang positif. Waktu adalah emas.
Banyak orang yang membuang-buang
waktunya hanya untuk hal-hal yang tidak berguna, dan kebanyakan mereka tidak menyadari bahwa mereka telah
menyia-nyiakan waktu yang tidak akan mungkin kembali lagi. Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”(Qs. Al-Hasr :18), dan dalam hadits Rasulullah SAW yang bersabda:
“Ada dua nikmat, dimana banyak manusia
tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan.”(HR. Bukhori). Hadits
ini menjelaskan pentingnya mamanfaatkan kesempatan (waktu), karena tanpa di
sadari banyak orang yang terlena dengan waktunya.
Pemanfaatan Liburan dengan efisiensi yang
maksimal membawa sejuta manfaat bagi diri kita dan tanpa disadari kita akan menjadi pribadi yang
lebih bahagia atau
have good quality life.
Post a Comment