Headlines News :
Home » , » Salah Menyikapi Liburan?

Salah Menyikapi Liburan?

Written By Cakrawala Magazine on Wednesday, February 27, 2013 | 1:58 AM


Liburan, satu kata yang ketika disebutkan, otak akan mengasosiasikannya dengan kesenangan, kegembiraan dan keriangan. Dan ada satu paradigma yang berkembang di banyak orang tentang liburan, yakni,  masa untuk menghabiskan waktu dengan segala kesenangan dan meninggalkan seluruh rutinitas kehidupan yang melelahkan.

Kita tidak bisa menyalahkan paradigma itu 100% dan tidak pula kita dapat membenarkannya 100%. Karena kita sadari, liburan memang diciptakan untuk mengistirahatkan jiwa dan raga dari hal-hal yang harus kita lakukan dalam keseharian kita. Namun di lain sisi liburan tidak melulu harus diisi dengan segala sesuatu yang mensyaratkan kesenangan dalam pegerjaannya, liburan ada baiknya diisi dengan kegiatan positif, seperti bakti sosial, mempelajari apa yang tak bisa kita lakukan dalam rutinitas harian, seperti kursus, ataupun meningkatkan segala kegiatan yang  tidak bisa dimaksimalkan di luar liburan, dan semua itu tak melulu menyenangkan.

Saat ini begitu banyak nasehat yang mengajak kita untuk lebih cerdas menyikapi liburan, yakni dengan mengisinya melalaui berbagai kegiatan positif, ketimbang mengisiinya sekedar dengan mencari kesenangan semata. Dan memang itulah yang seharusnya kita lakukan

Namun, mereka yang salah menyikapi liburan, menghabiskan waktu selama berjam-jam bahkan berhari-hari sekedar untuk meraih kesenangan semata, bahkan benar-benar meninggalkan segalanya dan larut dalam kesenangan. Dan jika kita berada dalam hal seperti itu, maka ketika berakhir masa kita berlibur dan datang kembali rutinitas harian kita, semua kesenangan yang kita kejar dan usahakan,  akan sirna begitu saja dengan datangnya kembali beban dan permasalahan kita akan kehidupan yang sebenarnya, karena diri kita menjadi tidak siap menerima kenyataan hidup yang tidak segembira dan seindah masa liburan, karena diri kita terlarut terlalu dalam pada kesenangan masa liburan.

Hal seperti diatas memang tidak baik, namun lebih tidak baik lagi jika liburan ini tidak diisi sama sekali, hanya dibiarkan berlalu saja tanpa ada aktifitas yang berarti. Diawal mungkin nikmat, namun diakhir malah mendatangkan kejenuhan. Lalu untuk apakah liburan, jika yang niat awalnya agar kita tak jenuh dengan rutinitas malah berakhir pada kejenuhan yang lain?

Dari sekian banyak pilihan untuk mengisi liburan, penulis saat ini mengajak pembaca semua untuk mengisinya dengan  beranjak keluar, meninggalkan rumah untuk menjelajahi tempat-tempat bernilai sejarah di Negeri Kinanah ini. Karena, beragam manfaat dapat kita petik dari penjelahan kita ke tempat bernilai sejarah. Memahami sejarah, mengambil pelajaran darinya dan mengaplikasikan apa yang kita pelajari tentang sejarah yang kita dapati dari tempat yang kita kunjungi adalah beberapa diantaranya, tentunya hal ini disamping kesenangan yang kita dapati dari penjelajahan itu sendiri.

Dan terakhir, perlu kita sadari bahwa, arus kehidupan kita ditentukan oleh tuntutan rutinitas harian kita, kemana kita diwajibkan melangkah, kita melangkah kesana, apa-apa yang harus kita lakukan, maka itulah yang kita kerjakan. Namun berbeda halnya dengan liburan, arus, bebas kita tentukan, kitalah yang memilihnya, tidak ada arus yang harus kita ikuti, kita bebas menentukan arus yang kita mau. Karena faktor itu, di liburan kita bisa melatih diri menentukan arus kehidupan kita yang tidak terikat oleh apapun, dan jika kita mantap menjalankannya, maka kita pun bisa mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari kita. Maka seperti apakah kita menyikapi liburan kita masing-masing?


Share this post :

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. Cakrawala Magazine - All Rights Reserved