Headlines News :
Home » , » Memanfaatkan Waktu dengan Hal-Hal yang Positif

Memanfaatkan Waktu dengan Hal-Hal yang Positif

Written By Cakrawala Magazine on Sunday, March 31, 2013 | 7:33 AM


Liburan berlalu begitu cepat. Tidak terasa jadwal kuliah sudah berjalan sebagaimana mestinya. Pastinya liburan adalah cara paling indah untuk meluapkan keinginan yang paling dalam. Semua bahagia, Semua senang, dan yang paling beruntung  adalah orang yang merasa liburan itu tidak istirahat, liburannya digunakan dengan hal yang bermanfaat. “Arrohatu fi tabaadulil a’maal” yang berarti: istirahat adalah pergantian dari satu kegiatan kepada kegiatan yang lain.

Islam adalah agama realistis, tidak tenggelam dalam dunia khayal dan lamunan. Tetapi Islam berjalan bersama manusia di atas dunia realita dan alam kenyataan. Islam tidak memperlakukan manusia sebagai Malaikat yang bersayap dua, tiga dan empat. Tetapi Islam memperlakukan manusia sebagai manusia yang harus keluar untuk melirik masa depan.

Setelah liburan, Masisir banyak mengisinya dengan mengadakan berbagai macam kegiatan; baik yang positif maupun negatif. Contohnya kegiatan positif, seperti mengadakan kajian-kajian yang bermanfaat, pelatihan-pelatihan, mengadakan rihlah guna tadabbur nikmat serta mencari pengalaman baru. Ada pula yang mengisi waktunya untuk talaqqi dengan para Ulama, tahsin bacaan al-Qur’an, i’tikaf di masjid-masjid untuk mengulang hafalan al-Quran ataupun melanjutkan hafalan mereka dan lain sebagainya.

Masisir identik dengan kegiatan yang begitu padat. Selain jadwal kuliah, kita harus betul betul pintar membagi waktu dengan kegiatan lainnya. Kegiatan organisasi yang bersifat perlombaan, pertemuan, kegiatan, dan lain sebagainya yang berkenaan dengan hal yang bermanfaat. Untuk itu diperlukan manajemen waktu yang baik. sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi: “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka dia adalah orang yang beruntung. Barang siapa hari kemarin sama dengan yang kemarin maka orang itu adalah rugi dan barang siapa yang hari sekarang lebih buruk dari hari kemarin maka dia adalah orang yang terlaknat.”

Agar tidak menjadi manusia dalam golongan yang merugi apalagi terlaknat, maka dibutuhkan  “management of time” pengaturan waktu. Yang berarti kita harus bisa memaksimalkan waktu yang ada dengan menyeimbangkan antara kegiatan akademis dan organisasi.

Selain itu kita harus menyadari, siapa kita dan apa kita?. Apakah kita hanya sekedar pelancong yang datang ke negeri ini untuk liburan atau memang putera bangsa yang dituntut untuk membekali diri dengan ilmu yang banyak? Kita yang bisa menjawabnya.

Istilah karya bisa diartikan ciptaan, pekerjaan, hasil perbuatan yang bukan hasil tiruan. Karya manusia akan diterima oleh manusia jika karya itu mempunyai nilai unggul, ada nilai tambahnya. Dan harus disadari manusia hidup itu bukan dari apa yang dimiliki tapi dari apa yang usahakan.

Banyak hal yang bisa diambil disini selain dari bangku kuliah salah satunya adalah talaqqi-talaqqi di masjid-masjid.  Dan asli pendidikan yang yang ada di Al Azhar sebenarnya adalah talaqqi. Bukan ketika menjawab muqorror termin dua. Karena jika kita kembali ke tanah air nanti, bukan hanya muqorror yang akan ditanyakan oleh masyarakat. Bukan pula taqdir najah ataupun syu’bah yang akan diperdebatkan. Akan tetapi masyarakat akan mempertanyakan segala permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Pertanyaannya, “Sudah siapkah kita?”

Maka dari itu, mari kita jadikan setiap waktu yang ada ini sebagai penunjang keilmuan kita dengan memanfaatkan setiap waktu sebaik-baiknya. Selanjutnya, tugas kita saat ini adalah berusaha untuk saling mengingatkan; baik kepada diri sendiri ataupun orang lain. Tak lupa, mempersiapkan diri kita untuk mewujudkan impian masyarakat yang juga menjadi tuntutan bagi kita bersama.

Bagi yang suka beroganisasi, ada banyak hal yang bisa didapat. Selain bertambah Pengalaman ada hal yang bisa didapat dalam berorganisasi. Memupuk kebersamaan, menjalin ukhuwwah islamiyyah sesama Masisir, bertambah ilmu, bertambah barokah, bertambah ilmu dan pengalaman, dan tentunya bertambah umur.

Bagi yang tidak ada kegiatan, masih banyak yang harus diselesaikan. Masih beberapa ‘muqorror’ yang harus diselesaikan. Kita harus menyicilnya dari sekarang dari pada harus menunggu ujian di depan pintu.  Kegiatan antar kekeluargaan,  Almamater, Klub, Organisasi, dan lain sebagainya. Masih banyak yang harus dibereskan.

Untuk itu diperlukan pengaturan waktu yang baik agar tidak hancur: buat rencana jangka panjang untuk memudahkan perjalanan di Mesir ini. Rencana-rencana akan semakin mudah tercapai. ‘ightanim khomsan’: ingat masa kecilmu sebelum masa tuamu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu dan masa hidupmu sebelum matimu.

Mementingkan yang terpenting dari hal-hal yang penting. Orang yang penting adalah orang yang menganggap dirinya penting dan mengerti apa itu kepentingan. Karena kepentingan adalah pilihan. Orang yang merasa penting akan memilih mana yang peting dan mana yang lebih penting. Mana yang harus dilakukan dahulu dan mana yang harus diakhirkan?

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Harus bersusah-susah dahulu. Bersenang-senang kemudian. Menanam sekarang itu langkah terbaik untuk menanam masa depan. Pemuda sekarang adalah manusia masa depan. Jadi, lakukan hal terbaik untuk menyongsong masa depan cerah. Wallahu A’lam bis showab.

Share this post :

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. Cakrawala Magazine - All Rights Reserved