Seiring berkembangnya zaman, manusia
dihadapkan dengan berbagai macam persoalan hidup. banyak di antara manusia yang
kalang kabut saat dikerumuni oleh berbagai macam masalah yang ada di
sekelilingnya sehingga banyak dari mereka yang terjebak dalam cara-cara yang
sesat untuk menghilangkan kesusahannya, di antara cara-cara sesat tersebut
adalah menanggulanginya dengan pergi ke ‘Dukun’ supaya dihilangkan penyakitnya,
didekatkan jodohnya, dilancarkan rizkinya, dan bahkan ada yang meminta agar
saingannya dibunuh, na’udzubillaahi min dzalik.
Inilah tanda dari minimnya penanaman aqidah
pada masyarakat Indonesia secara umum, banyak masyarakat yang belum paham akan
bahaya perdukunan, baik bahaya pada dunia-nya maupun bahaya pada akhiratnya.
Dalam kitab ash-Shaarimul Battar
fit-Tashaddiy Lis-Saharatil Asyraar disebutkan bahwa banyak di antara
dukun yang meninggalkan pekerjaannya karena ingin mempunyai keturunan. Mengapa
hal itu bisa terjadi ? Perlu kita ketahui bahwasannya dukun dan setan telah
mengadakan suatu perjanjian untuk setia mengabdi satu sama lainnya, dukun
meminta pertolongan kepada penguasa kaum dari bangsa jin, lalu penguasa
tersebut memberikan beberapa jin yang paling bodoh di antara kaumnya untuk
dijadikan pesuruh bagi si dukun. Kadang jin-jin pesuruh itu diperintah untuk
melakukan sihir “Tafriq” sehingga terjadilah perceraian antara suami dan
istri, ada pula yang diperintah untuk melakukan sihir “Rabth” untuk
menghalangi hubungan suami istri, untuk menyurutkan bisnis, untuk melakukan
sihir “Tabwiir” sehingga seseorang tidak menikah, dsb.
Dukun memerintah jin-jin pesuruh yang bodoh
itu sekehendaknya, apabila jin-jin pesuruhnya membangkang, maka dukun
akan memanggil penguasa kaum jin untuk menyiksa jin pesuruhnya. Maka tak heran
jika terdapat banyak sekali kebencian antara jin dan majikannya (dukun). Dari
sinilah kadang jin-jin pesuruh banyak yang menyakiti dan mengganggu majikannya,
jika tidak bisa menyakiti majikannya secara langsung, maka mereka akan
menyerang keluarganya atau hartanya.
Jika majikan tersebut lemah, maka jin akan
menyerang tanpa sepengetahuannya, kadang ia membuatnya terasa pusing yang
berkepanjangan, terkejut di tengah malam, insomnia, nyeri lambung yang tak kunjung sembuh, dan segala penyakit yang
tidak ada hubungannya sama sekali dengan hal medis. Bahkan yang paling terkenal
di kalangan tukang sihir bahwasannya jin-jin pesuruh tersebut sering memakan
janin di dalam rahim tukang sihir sebagai tumbal atas permintaannya.
Sungguh takkan pernah beruntung tukang sihir dari arah mana pun ia datang !
Sahabatku, telah terbukti kelemahan para
tukang sihir atas diri mereka sendiri, maka sudah sepantasnya kita menjauhi
segala makar dan tipu daya mereka dalam praktek pengobatannya. Marilah kita
beralih kepada pengobatan yang telah diwariskan Rasulullah SAW melalui metode pengobatan Qur’ani sebagai solusi
kesehatan jiwa dan raga kita.
Di era modern ini, ruqyah telah menjembatani
jarak antara teologi, sains, dan juga metafisika. Konsep-konsep keagamaan
adalah barometer yang membimbing kita, tidak peduli dimanapun kita dilahirkan
Allah telah menyediakan kita dengan barometer-barometer tersebut hingga semua
agama mengatakan hal yang sama bahwa “Terdapat sesuatu di luar pengetahuan
manusia.”
Sains telah membuktikan bahwa ketakutan,
kecemasan, kekhawatiran, dan depresi adalah penyebab munculnya suatu penyakit,
begitu pula kesalahan serius dalam pemikiran bisa pula menyeret kepada
penyakit.
Ayat-ayat al-Qur’an yang digunakan dalam
pengobatan adalah un
sur-unsur metafisika yang akan secara langsung terhubung
dengan pusat otak, karena yang memproses fungsi-fungsi non-verbal dan emosional
adalah bagian otak. Ayat-ayat itu dapat melakukan penyembuhan emosional dan
entah bagaimana melalui media ayat-ayat tersebut dapat meningkatkan kesadaran
spiritual orang yang diruqyah.
Ayat-ayat syifaa’ di dalam al-Qur’an juga
memiliki suatu keistimewaan yang tidak ditemukan dalam obat-obat kimia manapun,
yang hanya diciptakan Allah Ta’ala dan bukan dibuat di laboraturium. Dalam
proses penyembuhan, ayat-ayat itu akan membangkitkan energi spiritual yang
mampu menyembuhkan rasa sakit, sedih, dan kegagalan.
Sayangnya ketika kita membicarakan tentang
pengobatan Ruqyah Syar’iyyah masih banyak orang yang membayangkan bahwa ruqyah
itu horror, sama dengan sihir yang digunakan hanya untuk mengobati orang yang
kesurupan atau terkena sihir saja.
Kita sebagai ummat islam kadang juga masih
kalah dalam hal keyakinan dibanding para dukun. Lihatlah mereka yang
bermodalkan mantra-mantra sampahnya, mereka begitu bangga dan sombong! Mereka
begitu yakin sehingga di antara mereka ada yang berani berkata dengan lantang
“Selama ada aku, kamu tidak bakal dapat jodoh!” “Selama ada aku, kamu tidak
bakal punya keturunan!” “Selama ada aku, rizkimu bakal surut!”
Mirisnya banyak kaum muslimin yang takut
dengan ancaman tersebut hingga mereka melupakan al-Qur’an dan beranjak untuk
mencari dukun yang lebih hebat lagi!
Padahal sahabatku, kekuatan sihir manapun
tidak ada apa-apanya dengan kekuatan Allah yang terkandung di dalam al-Qur’an,
bagaikan debu yang berhamburan saat bertemu dengan angin tornado! Maka jangan
pernah berkata bahwasannya al-Qur’an itu lemah dan tidak berfungsi ketika
menghadapi mantra-mantra dukun, koreksilah keyakinanmu, koreksilah aqidahmu.
Al-Qur’an adalah hak kita semua sebagai pewaris panji Rasulullah SAW, tidak
perlu pakai syarat untuk bisa mengobati dengan al-Qur’an, syaratnya hanya satu;
YAKIN, sebagaimana yang Allah firmankan: “Dan telah Kami turunkan dari
al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar/obat dan rahmat bagi orang-orang
BERIMAN” (QS.Al-Israa’: 82)
Dan akhirnya sebelum saya tutup pembahasan
kali ini, ada baiknya kita sedikit mengenal tentang jenis-jenis sihir yang kesemuanya
telah dibagi dalam 12 bagian:
1. Sihir Tafriq (Sihir Pemisah/Perceraian)
2. Sihir Mahabbah (Sihir Cinta)
3. Sihir Takhyil (Sihir Ilusi)
4. Sihir Junun (Sihir kegilaan)
5. Sihir Khumul (Sihir pembuat depresi)
6. Sihir Hawatif (Sihir yang berupa mimpi
buruk dan suara tanpa rupa)
7. Sihir Maradh (Sihir yang berupa penyakit)
8. Sihir Naziif (Sihir pendarahan pada bagian
vital wanita)
9. Sihir Tabwiir/ Ta’thil az-Zawwaj (Sihir
penghalang jodoh)
10. Sihir ‘Adamul Injab (Sihir pengugur
kandungan)
11. Sihir Rabth ( Sihir ikatan penghalang
hubungan suami istri)
12. Sihir Jalb wat-Tahyiij ( Sihir untuk
mengundang paksa dan mempengaruhi si korban)
Untuk penjelasan di setiap bagiannya insya
Allah akan saya tulis di Cakrawala edisi berikutnya.